Jun 29, 2014

Revolusi Mental Korea Selatan : Investasi Pendidikan


Sekilas, investasi dalam dunia pendidikan merupakan langkah “buang-buang duit” saja. Tapi bagi Korea Selatan, hal itu sama pentingnya dengan investasi dalam dunia otomotif, teknologi informasi, dan sektor bisnis lain. Berdasarkan data yang dirilis Organization for Economic Cooperatiion an Development, untuk urusan perhatian pada dunia pendidikan, Korea Selatan terunggul di dunia, melibas Inggris, Amerika Serikat, dan Jepang. (Republika, 28 September 2003).

Sejak selesainya perang Korea, secara tradisional orang Korea Selatan menekankan pentingnya pendidikan sebagai jalan untuk memuaskan diri sendiri dan juga untuk menunjukkan kemajuan sosial, dan kemajuan negaranya. Bertolak dari itu pemerintah Korea Selatan merumuskan tujuan pendidikan, yang dalam kalimat singkat “membangun karakter masyrakat , kemampuan hidup mandiri, menuju kemakmuran bersama berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan”. Pendidikan adalah poin yang sangat penting sebab kami menggantungkan harapan dan tanggung jawa pada pendidikan; kata presiden Korean Educational Development Institute (KEDI)

Dengan perkembangan pendapatan Negara diberbagai sektor prekonomian pemerintah Korea Selatan meningkatkan Anggaran pendidikan. Pemerintah Korea Selatan tidak pelit mengeluarkan dana untuk sektor pendidikan.

Semangat menjadi kata kunci yang membawa kebangkitan pendidikan Korea Selatan hingga siap bersaing dengan negara-negara lain di dunia. Prestasi di semua jenjang pendidikan terus melaju pada peringkat tinggi, ini terlihat dari persentase populasi pelulusan dari peringkat ke-17 ke posisi ke-3 di tahum 2004.

Dari prestasi yang diraih, pemerintah terus meningkatkan kualitas pendidikan melalui program-program pengembangan sumber daya yang berkualitas. Program “Brain Korea 21“ atau BK 21 merupakan program yang bertujuan meningkatkan derajat sumber daya manusia Korea Selatan memasuki persaingan dalam komunitas internasional abad ke-21. Dimulai sejak tahun 1999 dan direncanakan berlangsung selama tujuh tahun, hingga tahun 2005. Melalui program ini, pemerintah mengucurkan dana sebesar 1,4 triliun won (sekitar 11,2 Triliun Rupiah).

Sumber : http://pojoktani.blogspot.com/2008/12/artikel-pendidikan_382.html

0 Komentar:

Post a Comment