Semakin banyak pemuda Indonesia yang berhasil mematahkan ungkapan keterbatasan ekonomi menjadi penghambat berprestasi. Lilik Endrawati menambah panjang daftar tersebut. Berasal dari keluarga petani, dia berhasil menambatkan pendidikan sarjana di Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Lilik mengaku tidak pernah menyangka bisa mendapatkan peringkat terbaik di tingkat Fakultas Ilmu Sosial (FIS) pada wisuda Unesa kali ini. Dia berhasil meraih gelar S.Sos dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,74 dengan predikat cumlaude.
Meski meraih peringkat terbaik, Lilik justru selalu mengingatkan diri untuk rendah hati dan bersyukur atas prestasi tersebut. "Kunci suksesnya karena usaha dan doa. Terutama doa orangtua saya di sana," kata Lilik, seperti dikutip dari laman Unesa, Jumat (20/6/2014).
Gadis berkulit sawo matang itu meraih gelar sarjana dengan skripsi yang berjudul "Analisis Diskursus Media pada Kasus Hubungan Seks Incest" dengan masa kuliah delapan semester. Sadar penghasilan orangtuanya sebagai petani pas-pasan, mahasiswa asal Tuban itu mencari sendiri biaya untuk perkuliahannya.
Bekerja untuk memenuhi biaya kuliah serta tekun belajar untuk meraih nilai terbaik tidak menghentikan Lilik untuk aktif dalam organisasi. Selama kuliah ia juga aktif dalam beberapa organisasi yakni sekertaris Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) FIS dan pengelolahan jurnal ilmiah tingkat prodi Sosiologi.
Dia percaya, keterlibatan dalam organisasi dapat membentuk karakter diri yang bermanfaat ketika kelak terjun ke dunia kerja. "Kita harus menimba ilmu juga dalam bidang organisasi untuk menambah pengalaman pribadi dan membentuk karakter diri," urai dara kelahiran 17 Juli 1991 itu. (rfa)JAKARTA - Semakin banyak pemuda Indonesia yang berhasil mematahkan ungkapan keterbatasan ekonomi menjadi penghambat berprestasi. Lilik Endrawati menambah panjang daftar tersebut. Berasal dari keluarga petani, dia berhasil menambatkan pendidikan sarjana di Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Lilik mengaku tidak pernah menyangka bisa mendapatkan peringkat terbaik di tingkat Fakultas Ilmu Sosial (FIS) pada wisuda Unesa kali ini. Dia berhasil meraih gelar S.Sos dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,74 dengan predikat cumlaude.
Meski meraih peringkat terbaik, Lilik justru selalu mengingatkan diri untuk rendah hati dan bersyukur atas prestasi tersebut. "Kunci suksesnya karena usaha dan doa. Terutama doa orangtua saya di sana," kata Lilik, seperti dikutip dari laman Unesa, Jumat (20/6/2014).
Gadis berkulit sawo matang itu meraih gelar sarjana dengan skripsi yang berjudul "Analisis Diskursus Media pada Kasus Hubungan Seks Incest" dengan masa kuliah delapan semester. Sadar penghasilan orangtuanya sebagai petani pas-pasan, mahasiswa asal Tuban itu mencari sendiri biaya untuk perkuliahannya.
Bekerja untuk memenuhi biaya kuliah serta tekun belajar untuk meraih nilai terbaik tidak menghentikan Lilik untuk aktif dalam organisasi. Selama kuliah ia juga aktif dalam beberapa organisasi yakni sekertaris Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) FIS dan pengelolahan jurnal ilmiah tingkat prodi Sosiologi.
Dia percaya, keterlibatan dalam organisasi dapat membentuk karakter diri yang bermanfaat ketika kelak terjun ke dunia kerja. "Kita harus menimba ilmu juga dalam bidang organisasi untuk menambah pengalaman pribadi dan membentuk karakter diri," urai dara kelahiran 17 Juli 1991 itu. (rfa)
Sumber: http://kampus.okezone.com/read/2014/06/19/373/1001366/lilik-anak-petani-yang-lulus-cumlaude
Jun 20, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Komentar:
Post a Comment