"Atas nama kementerian kami sampaikan terima kasih atas kerja keras, sehingga pengiriman perdana buku kurikulum 2013 untuk tahun 2014 dapat dilakukan. Tanpa kerja sama dari konsorsium percetakan, Kemdikbud tidak dapat melakukan pencetakan sendiri," ujar Sekretaris Ditjen Pendidikan Dasar, Thamrin Kasman, saat pelepasan pengiriman perdana buku Kurikulum 2013 di Cibitung, Bekasi, Rabu (18/06/2014).
Thamrin mengatakan, setelah pengiriman buku Kurikulum 2013 tahap pertama ini dilakukan, diharapkan pencetakan berikutnya segera dilakukan sehingga dapat dengan cepat mengirim buku untuk tahap berikutnya. Thamrin juga berharap proses pengiriman buku dapat sesuai dengan jadwal.
"Pada tahap pertama ini diharapkan paling lambat satu minggu sudah diterima di sekolah. Semoga keberangkatan pengiriman buku tidak ada halangan," harap Thamrin.
Pada kesempatan ini Direktur Utama PT. Intermata, Ahmad Mughira Nurhani mengatakan, PT. Intermasa dipercaya oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) untuk melayani pencetakan buku di 20 regional, dengan total sekitar 18 juta buku.
"Semua ini tergantung pesanan. Yang menentukan angka tersebut bisa naik dan turun. Saat ini yang akan dikirim 1,6 juta buku,” katanya.
Mughira mengatakan, satuan pendidikan yang diberikan layanan pencetakan adalah untuk tingkat SMP, SMA dan SMK. Pengiriman buku mulai dilakukan pada hari ini, Rabu (18/06/2014). Tujuan pertama pengiriman adalah untuk sekolah sekitar DKI Jakarta, yaitu regional 65 (Jakarta Selatan dan Jakarta Timur), regional 66 (Jakarta Barat dan Jakarta Utara), serta sebagian daerah Jawa Barat.
Sementara Direktur Utama PT. Pos Logistik Indonesia, Budi Setiawan, mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Kemdikbud dan PT. Intermasa untuk melakukan pengiriman buku Kurikulum 2013. "Saya berharap pengiriman buku kurikulum 2013 tidak ada halangan, sehingga dapat sesuai dengan jadwal," harapnya. (Seno Hartono)
---------
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengingatkan bahwa buku-buku yang digunakan untuk kurikulum 2013 ditanggung anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Buku. Oleh karena itu sekolah-sekolah diingatkan tidak menagih kepada para murid atau siswanya.“Mekanisme pemesananan buku kurikulum 2013 itu, sekolah melakukan pemesanan buku langsung melalui e-catalog. Kemudian percetakan akan mengirim langsung ke sekolah, yang kemudian dibayar melalui dana BOS,” kata Sekretaris Dirjen Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Thamrin Tasman melalui rilis yang dipublikasikan di situs Sekretariat Kabinet (Setkab), Jakarta, Kamis (19/6).
Sebelumnya, hal yang sama juga sudah disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Menkdibud) M Nuh bahwa sekolah-sekolah dilarang melakukan pungutan atas buku sekolah. Ditargetkan, mulai tahun ini jenjang SD,SMP hingga SMA sudah menjalankan kurikulum baru ini.
Thamrin juga mengingatkan agar sekolah segera membayarkan tagihan buku yang bisa dilakukan melalui tiga cara. Pertama, langsung membayar kepada penerbit, kedua menitipkan ke PT Pos Indonesia apabila pengiriman dilakukan oleh PT Pos, ketiga membayarkan ke rekening percetakan bila jarak sekolah dan percetakan jauh.
“Untuk BOS Buku, paling telat minggu depan sudah ditransfer,” katanya.
Apabila terdapat sekolah yang diketahui belum membayarkan buku padahal sudah diterima, maka Kemdikbud akan melakukan pemblokiran terhadap rekening dana BOS sekolah tersebut.
Adapun 10 percetakan yang masuk dalam pengadaan buku kurikulum di seluruh Indonesia, yaitu PT Intermasa, Ghalia Indonesia Printing, Golden Web, Malta Offset and Digital Printing, Nusa Agung, Pos Logistic, DOR, Rosda, CV Thursina, dan Sinar Baru Algensindo.
Penulis: Ezra Sihite/FAB
Sumber :
http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/2713http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/2713
http://www.beritasatu.com/pendidikan/191298-kemdikbud-ingatkan-sekolah-tak-menjual-buku-kurikulum-2013.html
0 Komentar:
Post a Comment